Pramoedya Ananta Toer quotes:

+1
Share
Pin
Like
Send
Share
  • Let us see whether it is the New Order or me who will be the loser before Indonesian history. I have won. The New Order has fallen and my writings have been translated into 40 languages.

  • Every good teaching may still end up producing evil bandits who have no principles whatsoever, an outcome even more likely when the teacher is also a bandit.

  • I don't follow any kind of 'isms.' If there is one, it will be Pram-ism.

  • Saya sendiri tidak mengerti yang sebenarnya tentang peraturan adat secara lengkap, Ngama. Tapi kenyataannya Ngama Hinolong dan Katcodin sendiri juga ada gambarnya. Malah bicara Indonesia baik. Mengapa kita tak bisa? Adat untuk kita semua.

  • Humankind is able to create new conditions, a new reality. We are not fated to swim forever among the realities that are here now. ... Everything that is worthwhile in human civilization has not only originated from but has been inspired by dreams, by imagination.

  • Every award for me is important because it means a slap against militarism and fascism in Indonesia.

  • Dan doa-doa itu, apa artinya dia kalau bukan gerakan dari minus ke plus? Tahu kau apa artinya doa? Permohonan pada Tuhan, gerakan dari yang paling minus pada yang paling plus.

  • The fracture of pencil still useful, but the fracture of soul, we couldn't use it, Mister.

  • Dan kini, Adikku, kini terasa betul oleh kita, pahit sungguh hidup di dunia ini, bila kita selalu ingat pada kejahatan orang lain. Tapi untuk kita sendiri, Adikku, bukankah kita tidak perlu menjahati orang lain? (Bukan Pasarmalam, h. 62)

  • I happen to be pretty productive when I am in jail. When you are in jail, you have to spend more time with yourself.

  • Semua yang baik datang berduyun-duyun. Hanya karena aku sudah memulai. Yang lain-lain akan datang dengan sendirinya. Semua membutuhkan permulaan. Permulaan sudah ditempuh.

  • I'll do as I please. My mind is not to be imprisoned.

  • Setiap saat orang bisa minta ampun pada Tuhan, bila berdosa terhadap-Nya, dosa terhadap sesama manusia lain lagi, terlalu susah untuk mendapat ampun daripadanya. Tuhan Maha Pemurah, manusia maha tidak pemurah.

  • Kekuatan yang kita miliki mungkinlah tidak sebanding dengan ketidakadilan yang ada, tapi satu hal yang pasti: Tuhan tahu bahwa kita telah berusaha melawannya.

  • Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di dunia saya sendiri, dan hal ini seperti berada di pengasingan. Saya tidak tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan..(Saya Terbakar Amarah Sendirian! h. xxv)

  • Even though no one admits it, writers are leaders in their communities.

  • Every book that is banned is a badge of honor.

  • Dari atas ke bawah yang ada adalah larangan, penindasan, perintah, semprotan, hinaan. Dari bawah ke atas yang ada adalah penjilatan, kepatuhan, dan perhambaan.

  • Han, memang bukan sesuatu yang baruJalan setapak setiap orang dalam mencari tempat ditengah-tengah duniadan masyarakatnya, untuk menjadi diri sendiri, melelahkan dan membosankan untuk diikuti. Lebih membosankan adalah mengamati yang tidak membutuhkan sesuatu jalan, menjangkarkan akar tunggang pada bumi dan tumbuh pada pohon.

  • Jawanisme dan kolonialisme Jawa sudah bertindak jauh lebih brutal terhadap penduduk yang tinggal di Negara kepulauan yang luas ini daripada yang dulu dilakukan oleh penguasa penjajah asing (Saya Terbakar Amarah Sendirian! h. xxvii)

  • Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri

  • Apa gunanya memaki? Mereka memang anjing. Mereka memang binatang. Dulu bisa mengadu, dulu ada pengadilan. Dulu ada polisi, kalau duit kita dicolong tetangga kita. Apa sekarang? Hakim-hakim, jaksa-jaksa yang sekarang juga nyolong kita punya. Siapa mesti mengadili kalau hakim dan jaksanya sendiri pencuri?

  • Persaudaraan yang diikat oleh sesuatu. Dengan ikatan itu mereka saling menjaga, saling membantu bila ada keperluan, merupakan saudara seperti satu keluarga sendiri, dalam fam atau marga yang sama. Ikatan ini merupakan dan mempunyai ketentuan hukum, disamoing hukum perkawinan yang eksogamis; mereka tidak dibenarkan kawin dengan orang sekampung atau semarga.

  • Aku juga punya tahan air. Jelek-jelek tanah airku sendiri, bumi dan manusia yang menghidupi aku selama ini. Cuma binatang ikut Belanda!

  • Pemerintah punya mau. Orang gunung punya mau sendiri. Kampon(g) tetap kampon(g). Desa ada boleh di darat - Mana Sambur, Ketika Mendengar Pembangunan Gereja Kristen & Pembangunan Desa.

  • Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.

  • Apabila sebagai pengarang harus kutangguhkan begitu banyak ketidakadilan di tanahair sendiri, penganiayaan lahir-batin, perampasan kebebasan dari penghidupan, hak dan milik, penghinaan dan tuduhan, bahkan juga perampasan hak untuk membela diri melalui mass-media mau pun pengadilan, aku hanya bisa mengangguk mengerti. Sayang sekali kekuasaan tak bisa merampas harga diri, kebanggaan diri, dan segala sesuatu yang hidup dalam batin siapa pun.

  • Mendapat upah kerena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran?

  • Berkhianat pada revolusi ini berarti berkhianat pada diri sendiri, pada publik yang membayarnya.

  • Dia tidak beranak, tidak berbini. Kalau perjuangannya menang, mungkin dia telah tewas, dan kemenangannya itu tidak dinikmati apapun di antara keluarganya sendiri, tetapi buat orang-orang lain.

  • Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. Ada adinda dengar? Perkasa! Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri. (Tumenggung Mandraka)

  • Dia yang terlalu tinggi di atas singgasana tidak pernah melihat telapak kakinya. Dia tak pernah ingat, pada tubuhnya ada bagian yang bernama telapak kaki. Pendengarannya tidak untuk menangkap suara dewa, juga tidak suara segala yang di bawah telapak kaki. Ia hanya dengarkan diri sendiri. Suara murid Bapa ini takkan sampai kepadanya. Untuknya yang paling tepat hanya dijolok.

  • Binatang itu bicara, makan -- tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga.

  • Mengapa membuka ladang sejauh ini?Kalau deka(t) kampon(g) habis dimakan(g) babi sendiri. Di sini babi hutan(g) yang ditunggu. Orang kampon(g) bikin ladan(g) sambil cari daging.

  • Akibat perbuatan durhaka satu orang, berapa orang menanggung aniaya? Berapa orang? Termasuk si durhaka itu sendiri - Ranta

  • Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.

  • Kau pukul dia sampai hampir mati. Kau hajar dia seperti babi. Apa kesalahannya? Kan dia istrimu sendiri? Kau harus kasihan padanya. Kalau kurang ajar peringatkan dengan baik. Kalau nasihatmu sudah berulang kali tak diindahkan apa boleh buat.

  • Setiap ketidakadilan harus dilawan, walaupun hanya dalam hati. (Saya Terbakar Amarah Sendirian! h. 45)

  • Negeri Matahari Terbit, negeri Kaisar Meiji itu berseru pada para perantaunya, menganjurkan: Belajar berdiri sendiri! Jangan hanya jual tenaga pada siapa pun! Ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apa pun; tak ada modal? berserikat, bentuk modal! belajar kerja sama! bertekun dalam pekerjaan!

  • Kau tak kenal bangsamu sendiri (Anak Semua Bangsa, h. 55)

  • Apa yan pernah diberikan Belanda kepada rakyat? Mereka datang ke sini bukan untuk memberi, tetapi untuk meminta! Rakyat mendapat apa yang dicarinya sendiri, sejak dulu si Belanda lah yan malahan mendapat sebagian besar dari nasi yang dicari oleh rakyat. Apa yang diberikan Belanda kepada rakyat?

  • Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua

  • Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri

  • Dengan bangsaku sendiri aku merasa lebih terjamin.

  • Kadang-kadang memang terasa olehnya bahwa heroisme dan patriotisme wanita di jaman revolusi ini terletak pada kepalangmerahan saja! Tapi ia tak akan meninggalkan kejujurannya. Ia cintai kejujurannya. Dan ia yakin melalui kejujurannya ia pun dapat berbakti kepada revolusi. Ia merasa dirinya pejuang, berjuang dengan caranya sendiri.

  • Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan

  • Saya masih berpendapat bahwa Multatuli besar jasanya kepada bangsa Indonesia., karena dialah yang menyadarkan bangsa Indonesia bahwa mereka dijajah. Sebelumnya, di bawah pengaruh Jawanisme, kebanyakan orang Indonesia bahkan tidak merasa bahwa mereka dijajah. (Saya Terbakar Amarah Sendirian! h. 15)

  • Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian(Rumah Kaca, h. 138)

  • Dia sangat cinta pada republik, revolusi, dia mencintai kampung halamannya, biarpun busuk-busuk membumbungkan gas lumpur dan kotorannya sendiri.

  • People are raised to believe that happiness is the land to which they are destined to travel. But that belief, which one so easily accepts as true, might just as well be a mirage.

  • People must be just and fair, starting with what they thought.

  • I came to see that man finds meaning in his existence only through the active demonstration of his human self, a cosmos comprising the entire constellation of life's factors: culture, civilization, tradition, history, ideals, facts, physical conditions, one's mental state, the ecology, and so on.

  • An educated person must learn to act justly, beginning, first of all, with his thoughts, then later in his deeds. This is what it means to be educated.

  • Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.

  • Lihat, ini Arok, yang tetap mempertahankan Tumapel. Dia dan pasukannya akan mempertahankannya sampai titik darah terakhir. Bukan karena imbalan uang, emas dan perak dan singgasana. Hanya karena kesetiaan pada janji.

  • Tak ada brahmana angkuh. Mereka hanya lebih mengerti, lebih tahu daripada orang yang menganggap pengetahuan dan ilmu sebagai keangkuhan.

  • Life can give everything to whoever tries to understand and is willing to receive new knowledge.

  • Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapapun tentang kenyataan.

  • A mother knows what her child's gone through, even if she didn't see it herself.

  • Aku bangga menjadi seorang liberal, Tuan, liberal konsekwen. Memang orang lain menamainya liberal keterlaluan. Bukan hanya tidak suka ditindas, tidak suka menindas, lebih dari itu: tidak suka adanya penindasan ....

  • An educated person must learn to act justly, beginning, first of all, with his thoughts, then later in his deeds. That is what it means to be educated.

  • At the beginning of all growth, everything imitates.

  • Capital dictates the fate of humanity.

  • Do not underestimate the human being, who sometimes appears so simple. Even with sight as sharp as an eagle, a mind as sharp as a razor, senses more powerful than gods, hearing that can catch the music and the lamentations of life, your knowledge of humanity will never be total.

  • I did not succeed in everything I did. And even where it did seem I was succeeding it was not always the case. The human heart has a million facets.

  • I don't write to give joy to readers but to give them a conscience.

  • It is proper for people to have friends, friendships without self-interest. Without friends, life is too lonely.

  • Painting is literature in colors. Literature is painting in language.

  • Pity is the feeling of well-intentioned people who are unable to act.

  • Such was the love of this grandson for his grandmother that two years after the death of his mother, when she herself fell gravely ill, he vowed to her that someday he would try to tell the world her life story. 'But why?' she asked humbly. 'I'm no one, just a girl from the coast' 'But you are everyone, Grandma,' the young Pramoedya told her. 'You are all the people who have ever had to fight to make this life their own.

  • The love I knew was from books..

  • You must first of all think justly. Don't sit in judgment over others when you don't know the truth of the matter.

+1
Share
Pin
Like
Send
Share