Dee quotes:

+1
Share
Pin
Like
Send
Share
  • Dan aku bertanya: apakah yang sanggup mengubah gumpal luka menjadi intanYang membekukan air mata menjadi kristal garam?Sahabatku menjawab: WaktuHanya waktu yang mampu

  • Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?"

  • Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kamu mendamba rasa sendiri itu.

  • Itulah cinta.Itulah Tuhan.Pengalaman bukan penjelasan.Perjalanan bukan tujuan. Pertanyaan yg sungguh tidak berjodoh dgn segala jawaban.

  • Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi.

  • Cinta bukanlah dependensi, melainkan keutuhan yang dibagi.

  • Entah apa yang membuat hubungan mereka lebih mirip musim mangga. Membeludak dalam satu waktu, lalu hilang kembali berbulan-bulan. Seperti ada tombol yang bisa dengan cepat mengubah mereka dari sepasang kekasih menjadi sahabat biasa.

  • Saya percaya setiap manusia dapat mewujudkan surga, neraka, berlaku seperti malaikat, dan menjadi iblis itu sendiri.

  • Abah bicara isi kitab suci! Kamu bicara tulisan orang yang sudah gila!Setidaknya yang gila itu usaha sendiri. Bukan seperti Abah, bisanya cuma menadah sejarah. Cuma karena ada jutaan orang lain lagi yang punya kepercayaan sama seperti Abah, bukan berarti Abah jadi yang paling benar, kan?

  • Sebenarnya diri kita sendirilah yang paling susah diduga.

  • Gy, jalan kita mungkin berputar, tetapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri. Satu saat kamu akan jadi penulis dongeng yang hebat. Saya yakin

  • Rasa memiliki itu hidup seperti sel. semula satu dan kemudian terpecah jadi seribu satu. dan aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat. ia akan terpecah diluar kendali cinta itu sendiri. sel ini terus bertambah dan merambah. mereka hidup melingkari kita, semenjak kita saling mencinta. suka tak suka.

  • Keluar dari sini, aku berharap bisa berbahagia untuk Ibu. Untuk Pak Ridwan. Untuk Hara. Untuk diriku sendiri karena keluargaku sudah ada yang mengayomi. Namun, sejenak saja di sekat kecil wartel ini, aku ingin menangis untuk Ayah. Untuk ketiadaannya. Untuk rumah mungil kami yang sebentar lagi tidak berpenghuni. Untuk lembar lain sebuah masa.

  • Kamu hebat, decaknya, itu memang keajaiban. Saya bisa merasakan, anak-anak tadi nyaman banget dengan diri mereka sendiri. Kamu berhasil memancing karakter mereka keluar. Mereka jadi percaya diri, punya harga diri. Punya kebanggaan

  • Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.

  • Hidup telah menunjukkan dengan caranya sendiri bahwa aku senantiasa dipandu. Tak perlu tahu ke mana ini semua berakhir. ...

  • Perasaan ini, cukup besar untukku kuat berjalan sendirian tanpa harus kamu ada

+1
Share
Pin
Like
Send
Share